tulisan serius kuu

Minggu, 30 Oktober 2011

 i'm back !! kasian blogku gak terurus karna kesibukan plus kemalasanku .. huhu .. maafkan aku yah my blog ..




and buat kesekian kalinya gue nulis serius. Lagi-lagi karn alasan sebuah kompetisi. Kalo dulu gue nulis buat ikut lomba2 di SMA. Sekarang gue nulis serius buat seleksi di sebuah UKM (unit kegiatan mahasiswa) di kampus gue and berhubung gue habis baca buku bertema feminisme, yah akhirnya gue nulis sebuah tulisan yg judulnya ''Wanita" .. silahkan dibaca n happy reading :)

WANITA


“Percuma sekolah tinggi, ujung-ujungnya jadi ibu rumah tangga”
“Setinggi-tingginya perempuan bersekolah. Akhirnya lari ke dapur juga”
Sayang… udah sekolah tinggi tapi cuman dirumah ngurus anak & suami”
3 pernyataan di atas atau pernyataan lain yang senada sering dilontarkan di masyarakat dahulu jika ada seorang perempuan yang ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi (kuliah). Dulu, sangatlah langka jika ada seorang perempuan yg ingin melanjutkan pendidikannya. Karna umumnya setelah lulus SMA para perempuan ini menikah. Mengapa? Karna begitulah kodrat wanita. Menikah, melahirkan, & mengurus anak dan suami.
Namun berbeda dengan fenomena saat ini, kita sering mendengar istilah wanita karir. Wanita lajang atau wanita yang sudah menikah dan mempunyai anak bekerja di luar rumah. Kekhwatiran akan perceraian, suami yang meninggal, biaya hidup yang semakin tinggi, dll itulah yang membuat para wanita ini bekerja di luar rumah. Sehingga kadang wanita-wanita ini rela meninggalkan anak yang masih sangat butuh perhatian dengan di titipkan pada babysitter atau tempat-tempat penitipan anak. Inilah yang sering dipermasalahan, anak yang kurang perhatian karna sang ibu sibuk bekrja diluar rumah mencari perhatian di tempat yang salah.
Salah 1 faktornya ialah wanita zaman sekarang cenderung ingin mandiri. Biasanya setelah menikah ia tidak akan berdiam diri dirumah, ia akan bekerja walaupun sudah mempunyai anak. Alasannya bermacam-macam, ada yang ingin membantu suami, beraktualisasi, bersosialisasi, mengamalkan ilmunya, dll.
Faktor lainnya ialah kesamaan hak atas pendidikan. Tidak seperti dahulu, sebelum emansipasi wanita hanya laki-laki yang boleh mendapatkan pendidikan tinggi. Kini, 60% mahasiswa di perguruan tinggi ialah perempuan. Ini menunjukkan bahwa pendidikan itu penting tidak hanya bagi laki-laki tetapi perempuan juga.
Mengenai masalah diatas tentunya ada pro dan kontra wanita yang bekerja di luar rumah. Pro, karena wanita bisa menambah penghasilan suami, mengamalkan ilmu yang mereka dapat saat besekolah dulu, dll. Kontra, karena seakan-akan wanita melupakan kodratnya untuk mengurus anak dan suami dengan bekerja diluar rumah dan menitipkan anak ke babysitter atau tempat penitipan anak.
Menurut saya, pendidikan tinggi untuk wanita itu penting. Karena saat wanita melahirkan anak & menjadi ibu, guru pertama anak itu ialah sang ibu. Karena itu diperlukan seorang ibu yang berwawasan luas untuk menghasilkan generasi yang berkualitas. Dan menjadi ibu rumah tangga ialah pekerjaan yang terbaik.