Kebencian itu Setengah Cinta dari Tuhan

Selasa, 19 Maret 2013

ini Tulisan itaa yang dia kirim lewat pesan di facebook.

*cekidot*


Belum sempat kau mencapai titik kemenangan atas pengharapanmu, akan ada saatnya sekitaran hati kecilmu menghasut dan bergembira saat kau terhasut olehnya. Mereka akan menundukkan engkau bagai tanah gersang yang dimusuhi tanaman hijau menyegarkan mata. Saat dimana engkau sangat kaku dan bergetar ketakutan akan kesendirian mencintai apa yang ingin kau genggam lama. Saat dimana hanya dirimu yang mengetahui alasan mengapa kau mencintai apa yang kau inginkan, apa yang ingin lama kau genggam.
Aku berfikir, ketika saat itu tiba kau memang tengah sendiri. Kau memang serupa tanah gersang, tidak punya kawan. Hanya kerumunan orang-orang yang membenci dirimu, caramu, dan setiap gerikmu. Jangan pernah berharap kebahagian, hidupmu akan segera patah oleh cemooh mereka. Jangan sekali-kali berharap suka cita, nyawamu akan habis dengan pedang mereka.
Apakah kau tahu jika mereka benar-benar tidak menyukai keberadaanmu?. Mereka selalu menertawakanmu, meremehkanmu, dan seluruh kemampuanmu, hanyalah sampah. Sam-pah. Bagi mereka kehidupanmu adalah benalu, lebih baik dibunuh daripada mengganggu. Sudahlah, lambaikan saja tanganmu, dan segeralah menyerah.
Apa kau tidak percaya padaku? Haruskah aku mengulang lagi? Kamu adalah sampah bagi mereka. Hidupmu hanyalah benalu. Aku, akulah kawanmu yang sesungguhnya, teman. Akulah, Sepi.
†††
Merekalah yang benar-benar ingin bersamamu. Merekalah yang paling nyata mengungkap cinta padamu, lewat tatapan kebencian yang menanarkanmu.
Merekalah sesungguhnya setengah balasan akan kemenangan yang kau harapkan itu. Sesungguhnya, raga yang Tuhan ciptakan untukmu, seluruh darah yang mengalir dalam tubuhmu, hatimu, detakan jantung dan tarikan nafasmu, penglihatanmu, diammu adalah pusat dari kebencian mereka. Sesungguhnya merekalah balasan pengharapan cinta yang Tuhan berikan sementara waktu, agar kelak kamu siap menjadi pemenang.
Ketika telah berakhir saat kebencian itu, setengah cinta yang kau harapkan akan memelukmu bersama Tuhan. Sudah pasti terbalaskan rasa malu dan kekuranganmu, saat pembuatan dosa lain dengan berprasangka akan apa yang mereka pikirkan, bicarakan, tertawakan. Akan terbalaskan rasa takut kalah akan menghadapi mereka sendirian, karena yang lain meninggalkanmu, tega melihatmu, dan mereka yang mengasihani namun tak mampu bersamamu. Jangan percaya pada kebencian, itu hanya bagian dari cinta yang akan kau syukuri. 
Saat itu, saat di mana terasa ada gumpalan di dalam dadamu dan cekikan pada tenggorokanmu. Matamu yang merekat, mengkerut menahan kesakitan pengkhianatan yang kau tuduh adalah kesalahan Tuhan atas penciptaanmu. Saat itu, Tuhan sedang mengajarkanmu untuk menang, Dia memberitahu cara untuk menjadi seorang pemenang.
Jangan mengutuk mereka karena membencimu. Mereka adalah yang mengantarkanmu ke puncak kemenangan. Jangan membalas apa yang mereka lakukan, bahkan sekedar bercita-cita membuktikan kekuatanmu padanya. Aku memelukmu dalam kehangatan saat dingin menusuk tulangmu, kala hampir pagi kau baru melangkahkan kakimu ke ruang tidur kecil kita. Bersama cinta yang silih berganti hadir mendekapmu, saat kau malah tak mampu terlelap memikirkan mereka yang masih tak lelah menjatuhkan tumpukan pengharapanmu. Aku memelukmu mewakili Tuhan yang amat menyayangimu, merekalah sumber kemenangan dan kekuatanmu. Merekalah yang turut membesarkanmu kelak, aku, dan menjadikan perisai-perisai kecil kita sebagai sesungguhnya tameng yang bisa kau andalkan.
Dari cinta Tuhan yang tak mampu kau ukur, Dia menjadikan kebencian ada di dalamnya. Cintailah mereka yang membencimu, dalam diam dan kalahmu sesaat. Dari cinta Tuhan yang tak sanggup kau rasakan, Dia menjadikanmu hidup sebab darimu, kebencian adalah cintaNya.

Jangan Malu menjadi seorang Pemimpi

Senin, 18 Maret 2013

di Postingan lamaku, aku pernah bercerita tentang seorang teman yang mengajarkan aku arti idealisme, yah sii Awan Cumulus, Stepen. dan kali ini, aku akan bercerita sedikit tentang pasangannya, emma watson versiku, sii Ita Cahraeni, aneh memang di nalarku jika memirkan kenapa Tuhan yang maha cinta mempertemukan mereka. inilah takdir, saling melengkapi

Ita pernah membuat perumpamaan untuk pertemanan kami, yaitu "seperti pertemanan yang terburu-buru. Tak sempat mengenal saat dekat, tapi menjaga hubungan saat jauh berpisah"Jika dari Stepen aku belajar tentang pentingnya untuk idealis, eatceh (nama penanya) menggugahku untuk lebih termotivasi dalam mengejar mimpi-mimpiku tanpa lupa dengan kulitku. Mimpiku memang setinggi langit, tapi kaki ku masih harus berpijak di bumi. Be Down To Earth.

Ada 1 tulisan eatceh yang selalu bisa membangkitkan motivasiku, *cekidot* :))))


Kamu, Bukan Sekedar Pemimpi
Aku tahu ada ketakutan  sedang menari-nari dalam benakmu yang juga ku tahu kau coba sembunyikan. Diam, kini menuntumu menjadi pribadi yang semakin kecil dengan ketakutan besar untuk menemui masa depan. Menatap parasmu pada pantulan jelas sebuah cermin saja, membuatmu semakin melihat ketidak jelasan hidupmu sendiri.

Menyamping.., hanya terlihat pipi yang mulai menirus.

Menghadap.., hanya seorang anak manusia.

Apa yang bisa kamu lihat, bahkan dirimu pada pantulan itu tak tega melihat sosok aslinya. Dan kamu semakin larut pada ketakutanmu. Semakin merasa takut dan semakin menjadi takut. Hingga kamu mulai menertawakan dirimu sendiri, mulai mengasihani diri sekaligus mengabaikannya.

Lihat disana, ada segerombolan manusia buruk rupa, ada yang cacat, ada juga yang penyakitan. Tapi mereka hidup dengan permata menyilaukan di dalam otaknya, kecerdasan. Mereka juga punya berlian yang kerlingannya dapat memukau seluruh penjuru dunia, bakat. Dan disaat inilah, dimana orang-orang menyadari betapa adilnya Tuhan itu.

Lihat lagi yang disana, ada sekumpulan manusia dengan uang 30 cm tebalnya, mengalahkan 5 cm jarak mimpi yang kamu cita-citakan. Seperti sebuah buku inspiratif yang kamu coba baca setiap malam, saat keyakinan mulai menggelitik nalurimu sebagai seorang pemimpi handal bahkan ketika kamu belum tertidur.

Di sebelah sana, lihatlah kawanan manusia yang berbondong-bondong mengupayakan agar mimpi-mimpi mereka tidak hanya menjadi sebuah mimpi. Mereka bekerja, menahan malu dan sakit walau dicaci. Mereka tidak banyak menuntut kenapa dirinya tidak makan hari ini, mereka juga  tidak merengek kenapa tak banyak yang bisa disebutkan dari pemberian orang tua mereka selain cinta dan kasih.  Mereka hanya mengatur diri, kapan harus belajar, dan kapan harus berdoa. Mereka juga tidur lebih malam dan bangun lebih awal agar “berusaha” mendapatkan waktu yang lebih lama, seperti lamanya waktu yang selalu kamu rasakan saat menunggu berakhirnya kelas. Bahkan, kawanan manusia itu membaca atau menyaksikan kutipan-kutipan para motivator dengan rutinnya hanya untuk membuat semangat mereka terjaga, agar tetap membara. Walau mereka tahu hidup ini tak secantik rupa, tak segampang kata-kata, dan tak selicin kepala botaknya para motivator itu. Apapun deh.. apapun mereka lakukan supaya mereka selalu bersemangat untuk menggapai mimpi. Dan kamu disini, baru menanyakan dimana keberadaanmu.

Dari kejauhan, aku melihatmu sebagai aku. Aku merasakan sebagaimana yang kamu rasakan. Saat ketakutan-ketakutan menghampirimu seperti sekarang ini, percayalah mereka hanya menjalankan tugas. Tugas sebagai pengingat yang baik. Mereka hanya menjalankan tugas, sebagai  penonton terdepan yang menyorakimu dengan keras saat kamu lupa bahwa kamu sudah tertinggal jauh dalam perlombaan hidup. Saat kamu terbuai dalam kemalasan dan kejenuhan rutinitasmu. Saat kamu tidak menyadari betapa besarnya usaha yang bisa kamu lakukan ketimbang mimpi-mimpi besarmu itu sendiri.

 Dari jauh aku melihatmu sebagai aku, karena aku pernah merasakan seperti yang kamu rasakan. Masa menciut saat orang-orang membicarakan mimpi yang sama, saat merasa malu ketika banyak orang menertawakan, memandang rendah, dan melihat begitu besarnya ketidak mungkinan dalam diri. Sehingga membuatmu ikut-ikutan merendahkan dirimu juga. Tapi percayalah, Mimpi-Bermimpi-Pemimpi, mereka adalah kita. Kamu dan aku. Mereka tidak pantas untuk ditakuti.

Tidak semua manusia melihat dengan dua mata. Tidak semua manusia berbicara sedikit walau Tuhan hanya menciptakan satu mulut saja. Percayalah, kamu masih punya waktu. Waktu untuk meneruskan mimpi, waktu untuk memperjelas mimpi, bahkan waktu untuk mengulang semuanya kembali, dari awal lagi jika kamu mau. Kamu masih punya waktu untuk berusaha, dan Tuhan tidak pernah menutup pintuNya untuk membiarkanmu tidur dihatiNya. Mintalah saat itu, minta sebanyak yang kamu mau. Asal kamu tahu, Tuhan itu lebih kaya dari Abu Rizal Bakrie. Mintalah, memohon padaNya, seakan kamu menarikNya turun ke bumi. Mintalah, memohonlah terus dan terus, jangan berhenti sebagaimana kamu berusaha.

Jangan malu, bila nanti kamu tidak menjadi lautan biru yang luas dan dalam kalau dengan menjadi rumput laut saja kamu sudah sangat bermanfaat. Jangan mau, menjadi ombak yang menghantam kalau kamu mampu menjadi karang yang bertahan. Jadilah pemenang, mulailah dari menang melawan takutmu, rasa malasmu, ketidaktahuanmu. Tebarkanlah kebaikan, paling tidak untuk pikiran dan hatimu sendiri. Menyalalah, walau lilin itu ada. Berbuatlah sesuatu, paling tidak untuk sekitarmu dulu.

 Aku menulis ini bukan karena aku ingin menjadi penulis, tapi aku ingin kamu tahu bahwa kamu tidak berpikir sendirian, bahwa kamu tidak hanya memiliki dua tangan, bahwa hidupmu bukan untuk dirimu sendiri. Aku menulis ini bukan karena aku ingin disebut sebagai penulis, tapi agar kamu tahu sahabat bukanlah dia yang melihat saat kamu mempertunjukan tapi dia yang sedang belajar merasakan apa yang coba kamu sembunyikan, apa yang coba kamu katakan, apa yang tidak ingin kamu bagi. Menggeser rasa tidak enaknya untuk menasehati. Menutup mulutnya saat kamu ingin sunyi. Memahami apa yang tidak kamu mengerti. Dan dia yang masih ada saat kamu pergi.
Agar kamu tahu, tidak perlu merasa malu untuk merasa kurang karena SBY dengan kantong matanya itupun adalah seorang presiden. Dan walaupun Raditya Dika itu kecil nan pendek tapi followersnya bisa sampai jutaan. Bahwa keterbatasan bukanlah batasan yang membatasi ruang-ruang keinginanmu untuk mewujudkan ini itu mimpimu. Bahwa jarak dan waktu ternyata bukanlah ukuran. Bahwa masalahmu bukanlah masalahmu sendiri.

Jika tidak ada lagi yang bisa kamu percayai di dunia ini maka pada kepercayaanlah tempatmu kembali. Itulah kenapa kamu tidak pernah memiliki alasan untuk menyerah. Pancarkanlah sinarmu sendiri, karena kamu itu bukan bintang. Kamu harus tahu, bahwa dirimu sekarang hanya jatuh agar kamu bisa merasakan bagaimana orang-orang yang menangis saat bangkit itu. Bagaimana tidak mudahnya bahkan hanya sekedar mempunyai mimpi. Mengajarkanmu melihat apa yang masih tersisa sekarang. Bagaimana tidak menyenangkannya hanya mendapatkan sisa-sisa, dan betapa tidak kerennya menjadi sisa. Jatuh ini hanya mengajari bagaimana rapuhnya kamu nanti ketika melihat orangtuamu, keluargamu, sahabat-sahabatmu, teman-temanmu, guru-gurumu terharu saat kamu menjadi pribadi yang kuat seperti yang mereka selalu pikirkan tentangmu. Menjadi pribadi sukses dan sejahtera, yang sempurna hidupnya seperti yang selalu mereka doakan untukmu. Agar kamu tahu, menertawakan hidup pun harus pada tempatnya. Berlari pun harus tahu arah tujuannya.

Percayalah, pada apa yang aku tuliskan ini. Karena kepercayaan dan harapanmu agar aku menjadi penulis besar dan menginspirasi jugalah yang membuatku tidak bermimpi untuk menjadi seorang bintang film atau penyanyi.

Berpikirlah selalu bahwa kamu bisa, maka hidupmu akan lebih mudah. Berbahagialah selalu, jangan mengeluh. Karena aku selalu melakukan hal yang sama. Percayalah kamu, kita bukan hanya sekedar pemimpi, juga bukan pemimpi tunggal. Percayalah, selalu ada kesempatan untuk kita yang masih berharap dan terus berkeringat. Mimpi bersama kan realita katanya John Lennon, hehe :). Selamat berjuang jagoan.

Senin, 19 Maret 2012, Sahabatmu yang agak gendut,


                             -Ita Cahraeni-

"karena hidup ini indah begini adanya."






Tulisan serius ku (part 3)

Sabtu, 16 Maret 2013

emang iyaa yah 'The power of kepepet' itu ada .. Kali ini aku nulis untuk sebuah Lomba di salah satu majalah wanita yang bertema kan "A Letter To Mom" walaupun tulisan aku gak menang, gak apa, I have tried.. Happy reading :)))



Kesederhanaan seorang Mama
Kali ini aku akan bercerita tentang kekuatan kesederhanaan. Bagaimana kesederhanaan itu menyihir dan menyilaukan mataku. Membuatku berdecak kagum. Terutama kesederhanaan dari seorang mama. Dibalik kesederhanaan mamaku, aku melihat ada berlian yang menyilaukan dan berharga di mana pun ia berada, yaitu cinta dan kasih sayang sepanjang masa. Dibalik kesederhanaan itu ada wajah bidadari berhati malaikat. Tanpa harus berpakaian dan berias berlebihan, mama sudah terlihat anggun dan cantik. Aku pun iri kepada mama. Dibalik kesederhanaannya, ada cinta yang luar biasa untukku. Kesabaran yang alat secanggih apapun tidak akan bisa mengukur besarnya kesabaran seorang mama. Cinta dan doa tulus dari mama lah yang membuatku menjadi seseorang seperti saat ini.
Saat aku harus melanjutkan sekolah di kota yang berbeda dengan tempat tinggal mama dan aku harus hidup sendiri dan belajar mandiri di kota orang. Disini hidupku perlahan berubah, dari awalnya dituntut hidup teratur dengan aturan beralih ke hidup teratur tanpa aturan. Aku banyak berpikir betapa mama sangat berperan dalam berbagai macam hal kehidupanku. Terutama didikan kerasnya dalam hal agama, moral dan etika. Mama selalu menekankan untuk hidup sederhana, apa adanya dan tidak berlebih-lebihan. Mama mengajariku untuk selalu tulus dalam melakukan sesuatu, tidak melihat segala sesuatu hanya berdasarkan materi. Pesan mama yang selalu ku ingat “Harta memang penting, tapi harta bukanlah penentu kebahagiaan. Ada hal yang gak bisa dibeli pakai uang, yaitu kebersamaan dengan keluarga dan punya banyak sahabat.”
Kesederhanaan itulah yang selalu memukau ku. Justru kesederhanaanlah perhiasan paling mahal di dunia ini. Aku bersyukur berkat didikan mama, aku menjadi pribadi yang tidak menilai seseorang hanya dari penampilan luar. Aku bersyukur karna aku melakukan segala sesuatu tidak berdasarkan pendekatan materi. Kesederhanaan seorang mama juga yang menyadarkan aku. Disemester pertama masa kuliahku, aku mulai berubah, aku tidak lagi memberontak, membentak, keras kepala, menghindar dari permintaan mama, atau melanggar aturan mama. Kesederhanaan itulah yang menyadarkan aku bahwa aku adalah orang yang beruntung. Betapa hebatnya kesederhanaan seorang mama hingga dapat melunakkan hatiku dan perlahan membuat sifat dan sikap berubah ke arah yang lebih baik.
Aku ingin membuat mama bahagia dan bangga telah melahirkan aku. Bahwa tidak akan sia-sia atau rugi melahirkanku. Terima kasih mama atas kehidupan yang indah. You are my everything. And I love you so much mom. 

Tulisan Serius ku (part 2)

Lagi-lagi aku nulis serius hanya karna dipaksa pimpinan redaksi di UKM Jurnalistik .. Dipaksa untuk meramaikan tulisan yang ada di Buku 'Coretan Setengah Abad' dalam rangka ultah kampus ku yang ke-50 , inilah tulisan serius ku yang gak seberapaa *happy reading*


Menuju birokrasi kampus yang efisien
Jika berbicara masalah pendidikan yang tergambar sebuah sistem yang kaku dengan kerumitan administrasi yang berbelit. Mengeyam pendidikan di perguruan tinggi atau menjadi mahasiswa tentunya tidak asing dengan urusan administrasi/birokrasi kampus. Misal ; pengurusan portal akademik, beasiswa, proposal dana atau skripsi.
Menurut wikipedia Birokrasi berasal dari kata bureaucracy (bahasa inggris bureau + cracy) diartikan sebagai suatu organisasi yang memiliki rantai komando dengan bentuk piramida dimana lebih banyak orang yang berada di tingkat bawah daripada tingkat atas, biasanya ditemui pada instansi yang sifatnya administrasi maupun militer.
Lebih spesifik saya akan membahas administrasi/birokrasi yang berbelit di Universitas Mulawarman. Mahasiswa unmul tentunya sudah tidak asing lagi dengan hal-hal berhubungan dengan administrasi. Contoh kecilnya pada sistem online dalam pengisian portal akademik. Mendengar kata ‘online’ yang ada di benak kita adalah kepraktisan/kemudahan karna sistem birokrasinya sudah modern. Namun tidak sama dengan fakta di lapangan. Sistem online tidak berlaku sepenuhnya. Kata ‘online’ hanya sampai pada pemilihan mata kuliah dan pencetakan Kartu Rencana Studi (KRS). Setelah itu, hal berbelit pun muncul. Seperti susahnya bertemu dosen untuk meminta tanda tangan, minta surat ini-itu, beralih dari kantor ini-itu. Lantas banyak mahasiswa berguman untuk apa sistem online jika masih berbelit seperti ini.
Bukankah tujuan birokrasi mengatur/mempermudah segala urusan ? namun ada saja hambatan seperti petugas birokrasi yang memperlambat sehingga banyak waktu yang terbuang.
Bukankah mahasiswa itu agent of change. Agen perubahan sosial, penerus bangsa yang di yakini mampu bersaing & mengharumkan nama bangsa, juga mampu menyakinkan serta menyampaikan aspirasi untuk memajukan bangsa ? bagaimana bisa maksimal jika banyak waktu yg terbuang ?
Mungkin bagi mahasiswa , birokrasi di kampus adalah hal yang paling membosankan. Harus dari kantor ini-ke kantor itu. Dari jurusan, prodi, atau akademik. Hal-hal seperti ini juga sering membuat kita malas mengurusnya. Sehingga banyak kejadian mahasiswa yang salah memilih mata kuliah bahkan lulus tidak tepat waktu hanya karna bermasalah dengan proses administrasi yang berbelit.
Menteri BUMN, Dahlan Iskan dalam salah 1 berita online mengkritik bahwa birokrasi yang berbelit menjadi penghalang negara yang modern. Dari sini saya menangkap jika birokrasi kampus yang berbelit akan menjadi penghalang unmul yang modern.
Menurut saya, untuk meningkatkan efisiensi dalam birokrasi kampus,  kita perlu memaksimalkan teknologi yang kita punya. Tentunya dibarengi dengan peningkatan SDM pelayan publik. 

pesona gunung menangis


Gunung menangis
Kamu tau gunung menangis ??? Sebuah daerah di jalan lintas kalimantan yang terletak di jalan poros samarinda-Bontang. Kira-kira 25KM dari Kota Bontang. Sebuat spot tantangan tersendiri bagi para pelintas daerah ini.. Karena daerah ini adalah sebuah tanjakan terjal yang membuat truk/bis besar yang melewatinya akan menangis.
Aku tidak akan bercerita bagaimana asal muasal nama gunung menangis, bagaimana bisa daerah itu bisa di namakan gunung menangis. Apa cerita dibalik gunung menangis. Namun kali ini, aku akan bercerita apa yang membuatku selalu menantikan, melewatkan jatah tidur di perjalanan hanya demi melihat gunung menangis.
Memang, saat di puncak gunung menangis kamu akan dapat melihat landscape, pemandangan secara luas dan indah hasil desain Tuhan. Ini adalah hal wajar bagi semua orang. Sapapun tidak ingin melewatkannya. 
Namun bagiku, saat aku di puncak gunung menangis, aku masih dapat melihat Bontang (daerah asalku) dari kejauhan. Aku masih melihat laut yang mengelilingi Bontang dari kejauhan dan aku sadar, aku masih sangat dekat dengan orang Tuaku. Bahwa aku tidak jauh berjalan. Saat aku terjatuh, aku tidak perlu jauh-jauh untuk kembali ke orang tuaku.
Dan saat dipuncak gunung menangis, aku juga sadar, aku masih terlalu dekat dengan rumah. Pencapaianku di samarinda masih sangat kecil. Hal ini lah yang memotivasi aku untuk lebih sukses mengejar, mencapai dan mewujudkan mimpi-mimpiku.
 

*keep strugle dan keep fighting :)))) *

Aku part 3



How Lucky I am. Beruntungnya aku. Itulah kata pertama kali aku ucapkan dalam hati. Thanks God.
Tuhan menegurku lagi, memberitahukan betapa beruntungnya aku. Kalo di postingan sebelum-sebelumnya Tuhan menegurku melalui wajah anak jalanan dan pengamen di lampu merah, kali ini aku ditegur ditempat yang sebaliknya. Yaitu di Mall. Tempat dimana semua seakan terlihat berkilau, bling-bling, dan sempurna.
Dan hal yang membuat ku berpikir betapa beruntungnya aku amat, sangat, banget simpel.
*cekidot
Setahun melanjutkan study di kota pinggir sungai, setahun pula aku menjadikan mall salah satu tempat untuk hangout, berkumpul dengan teman-teman, bahkan hanya sekedar window shoping. Di tahun kedua ku kuliah, aku sudah benar-benar bosan melihat gaya orang-orang yan tawaf d i mall. Entah kenapa, dari dulu aku memang lebih suka menghabiskan waktu secara outdoor menghirup udara bebas ketimbang masuk mall. Karna bagiku lebih banyak yang bisa dilihat, diamati dan dipelajari ketimbang ketika berada dalam sebuah mall. Orang-orang yang kerjaannya tawaf di mall sudah dapat ku tebak gaya & cara berpakaiannya.
Dengan wedges yang super duper tinggi & tebal *mengalahkan tebalnya duit Aburizal Bakrie.hhe , dipadukan dengan Handbag bermerk *nenekku jah gak akan mungkin bisa nyebut merk tas itu, plus baju yang harganya bisa traktir anak jalanan di restoran mewah. Lantas dengan perhiasan dunia seperti itu, sang wanita itu menaikkan dagunya saat melintasi etalase-etalase toko dalam mall itu.
Disisi lain, ada sekumpulan wanita yang memaksakan diri untuk memakai alas kaki super duper tinggi, cocok atau tidak dengan postur tubuh dan budget, semahal apapun harga alas kaki itu, yang penting tinggi  dan bermerk, wanita-wanita ini rela memaksa dan menyiksa diri mereka sendiri memakai wedges atau heels berjam-jam mengelilingi mall. I respect that.
Lalu ditempat lain, ada sekumpulan wanita yang mengurangi jatah makan mereka agar bentuk tubuh tetap proposional, menyisihkan budget setiap minggu untuk treatment berjam-jam sehingga para lelaki yang menemani dan mengantar wanitanya akan merasakan bahwa menunggu wanita di salon lebih lama ketimbang menunggu downlodan film.
Disini aku tersadar, how lucky i am. Why ?? karna tanpa wedges dan heels aku tetap percaya diri tawaf di mall. Bersyukur, tanpa wedges pun tinggi badan ku sudah menyamai temanku yang memakai wedges/heels. Bersyukur, karna aku tidak harus menyiksa diri memakai wedges agar tetap maksimal dalam berpenampilan. Bersyukur, this is me. Aku tetap merasa cantik dengan Just the way i am. Bersyukur, aku tidak harus menyisihkan/meminta uang lebih kepada orang tua untuk treatment berjam-jam karna aku punya produk dan cara sendiri untuk treatment..
Anyway , Thanks God (^_^)

2012


*harusnya aku posting ini di akhir tahun 2012, tapii karna kesibukan baru sekarang bisa posting tulisan ini. happy reading :)


Jika ditulisan sebelumnya aku bercerita tentang tahun 2011, dimana tahun 2011 adalah tahun yang penuh pencapaian, penuh mimpi dan cita. namun berbeda dengan tahun 2012. Di tahun 2012 Tuhan menguji ku. Di tahun 2012 aku banyak di uji kesabaran, keihklasan dan keteguhan hatiku. 
Tahun yang penuh cerita tentang perjuangan. Dimana keihklasan dan keteguhan hati bermain. Dimana godaan sana-sini agar segera menyerah selalu menggetayangi. 
Tahun dimana Tuhan mengajarkan aku bahwa jika Dia belum menjawab doa mu sekarang, maka yang sebenarnya adalah Tuhan telah menyiapkan hal yang terbaik untukmu. Memang mungkin bukanlah sekarang namun tetaplah percaya bahwa didepan sana Tuhan telah menyiapkan hal terbaik untukmu. 
Tahun dimana aku belajar bahwa semiskin apapun kamu tidak akan ada yang bisa mencuri ide-ide dalam otakmu. 
Tahun dimana aku belajar agar segera menghabiskan jatah gagalku selagi masih muda. Hingga saat dewasa nanti aku bisa sukses. Belajar bagaimana caranya bangkit kembali saat terpuruk di lubang yang terendah. Everything is possible. Tidak ada yang tidak mungkin kecuali menjadi Tuhan itu sendiri. Asalkan kamu terus berdoa dan berusaha. 
Tahun dimana keteguhan hatiku di uji. Demi mencapi sebuah goals aku rela bolak-balik sana-sini, kepanasan, kehujanan, di lempar-lempar pihak birokrat kampus, disini aku bertarung dengan diriku sendiri. Saat goals itu ditolak sana-sini, kelelahan, rasa-rasa ingin menyerah. Aku sadar, Tuhan sedang mengajarkanku untuk jatuh bangun dahulu.
Tahun dimana aku belajar untuk bersikap dewasa dalam bertindak Saat sesuatu tidak sesuai dengan rencana/keinginanku. Aku berhenti memberontak dan meledak namun lebih diam, menyimpan dan memendam emosi. Belajar dan berusaha ikhlas. 
Tahun dimana aku belajar bahwa jika keinginanmu tidak sesuai kenyataaan, maka sesungguhnya Tuhan memberi apa yang kamu butuhkan, bukan yang kamu inginkan. Teruslah berusaha mencapai apa yang kamu ingin. Jika pada akhirnya tidak sesuai ekspektasi, mintalah Tuhan mendamaikan hatimu. Yang jelas kamu sudah berusaha. Tuhan maha mengetahui apa yang terbaik untukmu. Bisa jadi apa yang kamu sukai justru merupakan racun untuk mu. Dan yang kamu benci justru merupakan berkah. Jalani saja, jika kamu percaya, Tuhan sangatlah dekat denganmu. Percayalah, teruslah berjalan (berusaha) karna di ujung sana pasti ada cahaya dan jalan keluar. 

Love in chat


Kalian pastinya sering denger kata-kata "cinta itu buta". Yah, memang sepertinya itulah yang ku alami. Aku mengalami kegalauan manusia-manusia sebelumku. Ajaibnya cinta, kerennya semesta, maha besar Tuhan yang telah menciptakan cinta. Yah, cinta memang buta, tidak mengenal durasi dan jarak. Orang yang tidak pernah bertemu sama sekali saja dapat saling suka. Orang baru mengenal beberapa bulan saja juga bisa dengan mantap melangkah ke jenjang pernikahan. ini lah takdir. Percaya takdir berarti percaya bahwa didunia ini tidak ada yang terjadi karena kebetulan. Begitu juga dengan pertemuanku dengan mu didunia maya melalu chating. Sesuatu yang aku anggap takdir namun hanya kebetulan bagimu.
Cinta memang tidak mengenal durasi dan jarak, aku bertemu dengan mu didunia maya, saat aku sedang kosong, kamu hadir membantuku, menemaniku, dan mensupportku yang saat itu layaknya layangan sedang putus, tidak tau arah dan hampir terjatuh. Kamu datang menangkapku, membantuku bangkit lagi, mendukungku untuk kembali terbang ke langit mewujudkan mimpi-mimpiku. 
Kamu tau, di postingan sebelumnya, aku bercerita bahwa aku datang ke kota samarinda, mengubah planning ku yang sudah ku susun setaun sebelumnya hanya untuk mencari mozaik hidupku di kota ini. Saat itu, aku berharap aku menemukan mozaikku di kota ini. Tapii, Tuhan berkata lain, dan sepertinya mozaikku tidak ada disini.
Kamu tau, aku datang ke kota ini hanya ingin bertemu dengan mu, walaupun jauh dari ekspektasiku, tapi aku hanya ingin berterima kasih karna kamu telah mau menjadi temanku disaat teman-teman terdekatku meninggalkanku, berterima kasih karna telah menemaniku, berterima kasih karna telah membantuku agar berani bermimpi dan mewujudkannya. 
Aku menyukaimu didunia maya, aku suka saat kita sedang asyik chating hingga lupa waktu. 
Kamu tau, kamu adalah keseimbangan hidupku, karna saat aku bersama orang lain dan lost contact dengan mu, aku merasa ada yang hilang dari hidupku, yah, kamu !! Kamu keseimbangan hidupku. 
*BDHCRBG*