Yang hampir tidak terlihat & terlupakan

Rabu, 19 Juni 2013


Kata "Terima Kasih", "Maaf", "Tolong" memang terlihat simpel. Tapi bagiku kata simpel tersebut jika diucapkan dengan tulus tentu akan sangat berharga ketimbang tumpukan duit setinggi wedges para wanita sosialita.

Hampir 2 tahun aku belajar manajemen kemandirian di samarinda. Tapi semandiri apapun aku, aku tetap membutuhkan orang lain. Orang-orang ini lah yang sering luput dari perhatian. Mereka yang di anggap hanya orang-orang kecil. Namun bagiku amat sangat membantu.

bayangkan jika tidak ada tukang parkir, apa jadinya jika aku yang berpostur tubuh kurus dan lemah berusaha mengeluarkan motor diparkiran yang rapatnya mengalahkan saf orang solat berjamaah. ditambah permasalahan kota yang berdebu, panas dan carut marutnya penataan kendaraan kota ini.

bayangkan jika tidak ada abang-abang tukang bubur, sungguh, mungkin saat ini aku sudah tergeletak di Ugd salah satu rumah sakit karna lambungku yang selalu memberontak meminta makanan yang lembut agar mudah dicerna untuk ia giling setiap 2 jam sekali.

bayangkan jika tidak ada pasangan penjahit sol sepatu di gerbang unmul pramuka, nasib sepatu sepatuku yang sebenarnya masih layak pakai tentu akan berakhir di tempat sampah atau menambah tumpukan barang yang sayang dibuang. karna bagiku ada beberapa barang yang amat sangat berharga. Bukan karna materinya tapi karna memori. Terlebih memori bersama orang terkasih, sahabat &  keluarga. Memori mengenai perjuangan menggapai mimpi & passion. Karna dari sepatu itulah menentukan kemana kita melangkah. 

Published with Blogger-droid v2.0.10

About cry cry !!

Selasa, 04 Juni 2013

Hatiku tidak batu. Aku juga ikut menangis. Tapi ketahuilah, aku tidak menunjukkannya depan kalian. Aku juga tidak egois atau tidak peduli dngan lingkungan sekitar.
Hanya karna aku tidak mudah menangis saat momen perpisahan sekolah, menonton film sedih bukan berarti aku batu.
Aku menangis. Namun aku tidak menunjukkannya. Aku menangis namun hanya dalam hati.
Aku bukan tipikal orang yang gampang mengeluarkan air mata. Mungkin karna air mata bagiku sangat berharga. Tapi ketahuilah, aku tidak batu. Hanya karna aku sulit mngeluarkan air mata. Justru sakit & sesak yang aku rasakan lebih sesak dari yang kalian rasakan. Saat air mata keluar, saat itu juga masalah keluar. Air mata yg keluar dapat dihapus, mengering dan menghilang. Sedang saat menangis dalam hati. Bagaimana menghapus sesak didalamnya ?? Bagaimana menanganinya saat hati memberontak ?? Apa dengan pasrah, marah atau ikhlas ? sedang ilmu ikhlas sangatlah sulit. mata kuliah mana sekarang ini yg mengajarkan ikhlas.
*melihat anak kecil menangis tak ingin berpisah dari ibunya saat akan berangkat dari bontang menuju samarinda juga membuat hatiku tersayat. aku ikut merasakan haru. Padahal siapa dia ?? Aku tidak mengenalnya. Hanya org yang baru ku temui saat diterminal tapi adik kecil itu sukses membuatku mataku memanas menahan tangis* *aaa... Aku lemah dalam hal seperti ini, dalam hal apapun yang mengenai kebersamaan keluarga* *menyebalkan rasanya saat harus mengakui bahwa sesungguhnya aku benar-benar rapuh*
*inspirasi tulisan ini aku dapat saat aku berada di terminal (lagi)*
Published with Blogger-droid v2.0.10