#throwback

Senin, 01 Juni 2015

Hallo juni.

Juni Taun lalu banyak cerita. Seminggu pertama ada dirumah *ini libur pertamaku selama kuliah di semester 6, semester paling padat kegiatannya* Lalu minggu kedua ngjalanin UAS, namun dipertengahan UAS malah sakit. Niatnya pulang berobat ke Bontang bentar ajah, tapi situasi berkata lain. Begitu sampai ke bontang langsung dilarikan kerumah sakit karna kondisiku yg sudah sangat lemah. Gak sampai disitu, saat di UGD terlantar smpai subuh karna saat itu dokter jaganya cuman 1 dan ada pasien yg lebih urgent drpd aku. Yah, minggu ketiga di juni taun lalu dihabiskan dirumah sakit. Lalu begitu keluar rumah sakit, tanpa bedrest dulu, di minggu keempat juni langsung ngjalanin pengabdian masyarakat (KKN). Bener2 perjuangan. Tapi tetap bersyukur karna saat itu, teman kos, teman kuliah dan teman KKN sangat mengerti kondisiku saat itu. 

Berubah


Setomboy apapun perempuan, aku yakin dia pasti ingin tampil cantik. Walaupun ia tidak pernah mengatakannya. Itulah pengamatan disekitarku terhadapa teman-temanku.

Ada waktunya kamu yang boyish akan berubah menjadi girly. Itu sudah naluri.

Namun, aku heran, saat usia SMA atau kuliah, wanita2 yang peduli penampilan itu seakan dicibir. Yah, mungkin kasarnya disebut 'centil' atau 'genit'

Aku termasuk pro dengan orang-orang yang menjaga penampilan tersebut. Tidak harus cantik, namun setidaknya merawat diri. Tidak melulu dandan di setiap acara namun tau penempatannya.

Atau mungkin kalian penganut aliran 'inner beauty' atau 'cantik natural' ??? Hey, cantik natural bukan berarti tidak merawat sama sekali Apa yang sudah diberi Tuhan. Dan inner beauty itu hukumnya mutlak. Tidak hanya membuat penampilan luar yang cantik, namun harus diikuti dengan manner dan attitude yang baik.

Bicara attitude, setiap kali aku dekat dengan seseorang, aku selalu berusaha untuk memantaskan diri. Baik dari segi wawasan, penampilan, bahkan kelakuan. Memang jika dilihat dari luar mereka akan berkata 'Be yourself' saja. Namun bagiku, kalo untuk perubahan ke arah yang lebih baik kenapa gak ?? Toh, aku masih merasa nyaman dan tetap merasa menjadi diriku sendiri.

Juga saat memasuki usia 20an, menjaga penampilan sudah mutlak namanya. Sesayang-sayangnya kamu dengan sepatu kets/converse mu, kau harus berpenampilan formal dan profesional. Jika tidak begitu, maka kau akan kesusahan sendiri bahkan malu sendiri.

Untuk itu, para wanita yang merawat diri merupakan sebuah persiapan. Selain itu, kegiatan merawat diri bagi wanita itu merupakan kegiatan yang memiliki efek kesenangan tersendiri. Misal saja, berdandan. Jika saat sedang galau, aku berdandan untuk diriku sendiri. Karna berdandan membuatku merasa lebih baik saat itu. Saat sedang stress, aku dengan mudahnya membuang tabunganku hanya untuk menyumpal kelaparan mata pada aksesories atau baju. Bahkan berlibur ditengah harga tiket yang lumayan tinggi. Jika bukan kita, siapa lagi.

Well, untuk kalian yang mencibir wanita-wanita yang merawat diri, akan ada saatnya kamu berubah, entah dari segi pakaian atau make-up ke arah yang lebih girly. Karna itu naluri ..

Kisah seminggu yang lalu

Berdua lebih baik
Jaman sudah modern. Gak ada orang yang hidup saling berjauhan. Tapi tidak ada juga orang yang hidup saling berdekatan. Sepeti jejaring sosial. Mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat .

"Kau hanya membutuhkan 1 orang teman, itu sudah cukup, hanya satu, dengan begitu kau tidak akan takut" Han Jung Wo - I miss u

Beberapa waktu terakhir kejenuhanku makin menjadi-jadi. Ada yang aneh dengan diriku. Aku tiba-tiba saja merasa kesepian. Bukan karna aku tidak memiliki teman. Tapi karna tak ada yang mampu memahamiku. Mereka hanya mendengar, tapi tidak memahami. Terlebih ini adalah masa dimana aku berhenti berpetualang dan merasa amat sangat kehilangan pada pemilik labuhan petualanganku. Berpetualang dari satu hati-hati ke hati lain. Namun anehnya, aku berhenti berpetualang pada hati yang tidak pernah kusangka-sangka.
Hingga aku sedikit berubah, menjauh dari pergaulanku, menyendiri. Aku tidak menyalahkan mengapa orang-orang tersebut tidak memahamiku, karna aku sendiri sebenarnya tidak mengetahui apa yang ku ingini. Karna aku merasa ada yang hilang tanpa tau apa yang sudah ku temukan. Anehnya jika kejenuhan itu mulai menjadi-jadi aku seakan bersedih tanpa tau apa yang harus ku sedihkan.

***

Lain lagi dengan cerita kesepian ku karna aku merindukan rumah & keluargaku. Aku bukan tertutup pada mereka, hanya aku tidak ingin menambah beban mereka. Hari-hari mereka sudah cukup berat untuk mencari uang demi makanan enak, baju bagus, dan ijazah untukku. Aku tidak ingin dengan cerita sedih dan keluhanku yang tidak seberapa itu menambah kerunyaman hidup mereka. Memang No pain no gain. Tapi pain tolerance ku rendah. Aku terbiasa menjadi anak tunggal dan manja selama 14 tahun, dan saat usia 17 tahun.harus belajar hidup mandiri dan sendiri dikota orang. Bergelut dengan sumpeknya ibukota dan menyimpan banyak kesal dalam hati sendiri. Yah sendiri.

Alhasil aku mulai belajar untuk berteman dengan diriku sendiri, membahagiakan diri sendiri dan berusaha nyaman melakukan apa-apa sendiri. Jangan heran jika melihatku berbelanja di mall sendirian, jangan juga heran melihatku membeli dvd drama bajakan lalu menonton drama berjam-jam hingga lupa waktu dan membeli es krim saat cuaca sedang dingin. Aku hanya belajar menerima keadaan, belajar membahagiakan diriku sendiri. If i'm not for my self, who will be ?? Jika sendiri terasa nyaman, berdua pasti akan lebih baik. Karna jarang ada yang betah berlama-lama denganku. Untuk itu, aku amat sangat berterima kasih untuk orang-orang yang mau menemaniku dalam waktu yang lama, aku amat sangat menghargainya.
Hingga akhirnya, tanpa angin tanpa petir, aku kelelahan dan aku menangis didepan orang tuaku, menangis sejadi-jadinya namun tidak ada yang aku ucapkan. Banyak yang ingin aku ceritakan, tapi aku hanya sanggup membuat suara tangisan.
Yah . Beginilah kisah kejenuhanku .