Takdir

Rabu, 17 April 2013



Ada unik dengan takdir . Ada yang unik dengan Tuhan yang Maha cinta. Ada yang unik dengan pertemuanku denganmu. Ada yang unik dengan kerennya semesta ini. Percaya takdir berarti percaya tidak ada yang terjadi didunia ini karena kebetulan. Semua sudah dituliskan oleh Tuhan dan terjadi atas ijinNya.

Mengenai petualangan ku mencari mozaikku hidupku (yang pernah aku tulis di postingan sebelum sebelumnya) , aku banyak belajar, bukan hanya dari apa yang aku alami sendiri, melainkan dari takdir-takdir cantik dan unik yang terjadi pada orang-orang sekitarku hingga saling berkaitan satu sama lain. Dan pada akhirnya kamu akan merasakan betapa ajaibnya settingan dari Tuhan. Kerennya skenarioNya berjalan. Dan menyadari, bahwa mozaik hidup mu telah terkumpulkan oleh takdir.

Aku pernah dapat tulisan seperti ini "Jodoh itu rahasia Allah, SEKUAT apa kita setia, SELAMA apa kita menunggu , SEKERAS apa kita bersabar, SEJUJUR apa kita menerima kekasih kita. Jika Allah tidak menulis jodoh kita dengan kekasih kita, kita tetap tidak akan bersamanya. Percayalah, Tulang rusuk dan pemiliknya tidak akan pernah tertukar dan akan bertemu pada saatnya. Jalani saja"

Yah , sedalam apapun perasaanmu, perjuanganmu, pengorbananmu, jika Tuhan tidak mengijinkan, kamu bisa apa ??

Di postinganku "Love in chat" aku mengatakan bahwa Tuhan maha cinta, orang yang belum pernah bertemu saja bisa saling suka, yang baru bertemu atau kenal saja bisa dengan mantap menuju jenjang yang lebih serius, bahkan orang yang sudah menikah berpuluh-puluh tahun, menjadi contoh cinta sejati bagi keturunannya pun dapat berpisah (cerai). Itulah uniknya takdir. Selalu ada kejutan didalamnya.

Aku juga pernah mengatakan bahwa jika Tuhan tidak memberikan apa kamu ingini, maka yang sebenarnya ialah Tuhan memberikan apa yang kamu butuhkan, dan itulah yang terbaik. Karna Tuhan maha mengetahui apa yang terbaik untuk Hambanya. Disini aku sadar, kadang, orang yang saat ini ada disampingmu, mendampingimu, menghebatkanmu bukanlah orang benar-benar kamu ingini.

Sudjiwotejo juga pernah mengatakan "Menikah itu nasib, mencintai itu takdir. Kamu bisa berencana menikah dengan siapa, tapi tak dapat kau rencanakan cintamu untuk siapa"

Dan beruntunglah kamu jika takdir dan nasib mu dituliskan oleh Tuhan dengan orang yang kamu ingini dan cintai. Dan untuk kamu yang tidak, selalu ada tempat spesial di hati untuk dia.

Jalani saja skenarioNya. Think positive , keep Struggle, Keep Smile

Dunia ini terlalu sempit untuk bersembunyi

Senin, 08 April 2013


"Dunia ini terlalu sempit untuk bersembunyi dan terlalu singkat untuk bersama"
Kutipan di atas aku ambil dari sebuah film lokal karya komunitas film di kota asalku (Bontang) yang berjudul 'Message'.
Aku tidak akan bercerita bagaimana jalan cerita film ini. Tapi aku akan bercerita mengapa kutipan "terlalu singkat untuk bersama" seakan-akan menyinggung kisah petualangan cintaku. 
Ajaibnya takdir, kenapa Tuhan selalu mempertemukan kita, kita, kita & kita disaat-saat terakhir bisa bersama berada dalam 1 tempat yang sama hingga takdir kita, kita, kita dan kita berubah menjadi takdir aku , kamu, kamu, kamu, & kamu. Aku dengan takdirku dan kamu dengan takdirmu. 
Yah, dunia ini terlalu singkat untuk bersama, sangat, amat, banget, singkat !! 
Kita tidak bisa berencana akan jatuh cinta dengan sapa. Begitu juga dengan aku. Aku tidak berencana akan jatuh hati pada kamu, kamu, kamu dan kamu. Tapi mengapa Tuhan yang maha cinta selalu memberi rasa ini di saat-saat terakhir bisa bersama dalam 1 tempat, bisa berada sangat dekat, bisa bertemu, melihat, memandang kamu, kamu, kamu  dan kamu dari kejauhan. Hingga akhirnya kamu, kamu, kamu dan kamu menemui, mengejar dan menjalani takdirmu sendiri. Hingga akhirnya, yang sesungguhnya ialah kamu pergi menjalani takdir mu sendiri meninggalkanku bersama takdirku. 
Tuhan, jika dunia ini terlalu singkat untuk bersama, mengapa tidak kau takdirkan aku bertemu dengan dia, dia, dia dan dia lebih awal ?? Hingga aku punya waktu lebih untuk bersama dengan dia, dia, dia dan dia. Karna aku tidak menuntut banyak. Aku hanya ingin bersama dengan dia, dia, dia dan dia lebih lama. 

Diam


"Seakan sudah tak ada lagi manusia yang dapat memahamimu, disaat kamu ingin dibaca tanpa dilihat, didengar tanpa harus berbicara, dan merasakan pedihmu tanpa harus menyaksikanmu berduka terlebih dahulu
kutipan di atas aku ambil dari note Fb teman SMA ku, Ita Cahraeni. Yang berjudul "Perisai Mati". 
Kamu tau, saat aku diam dan menatap dalam ke arahmu. Ketahuilah, ada banyak hal yang ingin aku sampaikan. Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan. Ada banyak hal yang ingin ku keluarkan dari pikiranku. Yang selalu berputar di otakku hingga siap membuatku meledak dan gila. 
Aku menulis ini bukan karna aku ingin menjadi penulis, aku menulis ini karna aku tidak tau lagi mengeluarkan semua pikiran-pikiran yang berputar di otakku. Ketahuilah, aku takut pikiran-pikiran ini akan meledak dan membuatku gila. 
"katanya banyak yang ingin di ceritakan. Tapi kenapa diam?" kata sii putri dengan nada sinis. 
Yah aku memilih diam karna aku ingin kamu, kamu, kamu, dan kamu dapat mengerti aku, dapat mendengarkan tanpa harus aku bicara, dapat melihatku tanpa harus bergerak. Tapi akan sangat menyakitkan jika kamu, kamu, kamu, kamu  dan kamu hanya dapat mendengar tanpa memahami apa yang sedang ku rasakan. 
Hey world, hey semesta, ada banyak hal yang ingin aku sampaikan, tapi aku tidak bisa membuat suara lain selain menangis dalam diam 

Kepada kamu dengan penuh kebencian :)))

Selasa, 02 April 2013


aku mengenal cinta saat jaman sudah serba digital. hingga surat cinta yang ditulis tangan menggunakan kertas yang harum sangat langka aku temui dalam hal mengutarakan perasaan dan cinta. sejujurnya , aku sangat ingin mendapatkan surat cinta yang bisa aku simpan :)))

dibawah ini adalah salah satu surat cinta yang bagiku sangat unik. surat cinta ini aku copas dari Blog Raditya Dika. Happy Reading :))))




Kepada kamu,
Dengan penuh kebencian.
Aku benci jatuh cinta. Aku benci merasa senang bertemu lagi dengan kamu, tersenyum malu-malu, dan menebak-nebak, selalu menebak-nebak. Aku benci deg-degan menunggu kamu online. Dan di saat kamu muncul, aku akan tiduran tengkurap, bantal di bawah dagu, lalu berpikir, tersenyum, dan berusaha mencari kalimat-kalimat lucu agar kamu, di seberang sana, bisa tertawa. Karena, kata orang, cara mudah membuat orang suka denganmu adalah dengan membuatnya tertawa. Mudah-mudahan itu benar.
Aku benci terkejut melihat SMS kamu nongol di inbox-ku dan aku benci kenapa aku harus memakan waktu begitu lama untuk membalasnya, menghapusnya, memikirkan kata demi kata. Aku benci ketika jatuh cinta, semua detail yang aku ucapkan, katakan, kirimkan, tuliskan ke kamu menjadi penting, seolah-olah harus tanpa cacat, atau aku bisa jadi kehilangan kamu. Aku benci harus berada dalam posisi seperti itu. Tapi, aku tidak bisa menawar, ya?
Aku benci harus menerjemahkan isyarat-isyarat kamu itu. Apakah pertanyaan kamu itu sekadar pancingan atau retorika atau pertanyaan biasa yang aku salah artikan dengan penuh percaya diri? Apakah kepalamu yang kamu senderkan di bahuku kemarin hanya gesture biasa, atau ada maksud lain, atau aku yang-sekali lagi-salah mengartikan dengan penuh percaya diri?
Aku benci harus memikirkan kamu sebelum tidur dan merasakan sesuatu yang bergerak dari dalam dada, menjalar ke sekujur tubuh, dan aku merasa pasrah, gelisah. Aku benci untuk berpikir aku bisa begini terus semalaman, tanpa harus tidur. Cukup begini saja.
Aku benci ketika kamu menempelkan kepalamu ke sisi kepalaku, saat kamu mencoba untuk melihat sesuatu di handycam yang sedang aku pegang. Oh, aku benci kenapa ketika kepala kita bersentuhan, aku tidak bernapas, aku merasa canggung, aku ingin berlari jauh. Aku benci aku harus sadar atas semua kecanggungan itu…, tapi tidak bisa melakukan apa-apa.
Aku benci ketika logika aku bersuara dan mengingatkan, “Hey! Ini hanya ketertarikan fisik semata, pada akhirnya kamu akan tahu, kalian berdua tidak punya anything in common,” harus dimentahkan oleh hati yang berkata, “Jangan hiraukan logikamu.”
Aku benci harus mencari-cari kesalahan kecil yang ada di dalam diri kamu. Kesalahan yang secara desperate aku cari dengan paksa karena aku benci untuk tahu bahwa kamu bisa saja sempurna, kamu bisa saja tanpa cela, dan aku, bisa saja benar-benar jatuh hati kepadamu.
Aku benci jatuh cinta, terutama kepada kamu. Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu. Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini; di balik semua rasa kangen, takut, canggung, yang bergumul di dalam dan meletup pelan-pelan…
aku takut sendirian.
*Tulisan ini terdapat dalam buku Kepada Cinta (Gagasmedia, 2009), buku kumpulan surat cinta dari berbagai macam penulis. Selain memuat 25 cinta para pemenang Sayembara Menulis Surat Cinta GagasMedia 2008, ada juga surat cinta dari Adhitya Mulya, Christian Simamora, Andi Eriawan, Ita Sembiring dan penulis lainnya